My Blog

Selamat datang di Blog saya , sebuah blog dengan tulisan-tulisan berisi pengalaman saya , semoga menginspirasi

5.03.2012

Derita

Manusia tidak bisa lepas dari penderitaan. Meski skala yang dirasakan berbeda-beda namun penderitaan pasti pernah dialami masing-masing manusia. Namun apakah penderitaan itu ?
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan dan kebahagiaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya banyak kelebihan dibandingkan dengan mahlulc ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri untuk melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya clan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dan dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya. Dalam dunia yang sudah memiliki Teknologi Informasi yang canggih ini , orang kadang membeberkan penderitaannya di dunia maya. Mereka mengeluh dan mungkin berharap ada orang yang menolongnya ketika ia “mengumbarkan” penderitaannya di dunia maya. Padahal Sang Pencipta memberi kita penderitaan agar kita menyadari apa yang salah dari kita , bukan mengumbarkan sehingga mendapatkan simpati dari banyak orang. Harusnya kita menghadapi cobaan tersebut dengan bertobat kepada Tuhan bukannya malah mengumbarkannya. Karena itu kemajuan Teknologi Informasi ini disalahgunakan oleh beberapa orang dalam menghadapi penderitaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar