Industri Manufaktur / Jasa dan
Kemajuan Teknologi Informasi
Benyamin Simanjuntak
Fakultas Teknologi Industri, Teknik Informatika,
Universitas Gunadarma
E-mail : benyaminsaut@yahoo.com
Abstrak
Teknologi
Informasi (TI) adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang
yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat
lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program ,
dan data konstruksi. TI melakukan
berbagai fungsi dari meng-instal Aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan
Database informasi. Fungsi pengolahan Database Informasi inilah yang membuat TI
semakin digunakan dalam semua bidang khususnya Industri Manufaktur/Jasa.
Persaingan dalam bidang tersebut membuat TI sangat digunakan dalam kemajuan
masing-masing usaha. Pengolahan data yang dilakukan TI sangat membantu dalam
proses Industri Manufaktur/Jasa sehingga kesalahan data dalam Industri dapat
diprediksi dan ditemukan.
Abstract
Information
Technology (IT) is the field of technology management and includes a variety of
fields including but not limited to such things as processes, computer
software, information systems, computer hardware, programming languages, and
data construction. TI performs various functions of the application to install
a computer network design and database information. Information Database
processing functions that make more use of IT in all fields, especially the
Manufacturing Industry / Services. Competition in the field of IT is used in
making the progress of each business. Data processing is carried out is very
helpful in the IT Industry Manufacturing / Service Industry data so that errors
can be predicted and found.
Keywords : Information Technology , Manufacturing
Industry
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak
dalam kehidupan masyarakat. Sejak
diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia
telah memasuki era informasi. Teknologi informasi
dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya. Pemrosesan
informasi berbasis komputer
mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak
software yang dapat digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk
menghasilkan informasi.
Dibidang Industri Manufaktur, sistem pemrosesan
informasi Jasa berbasis computer banyak ditawarkan dengan tujuan untuk
memberikan kemudahan bagi para pelaku Industri Manufaktur untuk menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya, relevan,
tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji.
Dengan menghasilkan informasi tersebut proses Industri
Manufaktur dapat berjalan dengan baik. Ketepatan penghitungan dan efisiensi
kerja dapat dilakukan. Artinya Teknologi Informasi kini sangatlah dibutuhkan
dalam Industri Manufaktur/Jasa karena tidak selamanya kemampuan manusia saja
yang diandalkan. Manusia sangat tergantung dalam konsentrasi dan kondisi tubuh
dalam bekerja jadi sangatlah beresiko pekerjaan sangat tergantung kepada
keadaan manusia itu sendiri. Namun dengan bantuan Tekonologi Informasi
pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan efisien sehingga proses Industri
Manufaktur dapat dilakukan dengan konsisten
2.
Kemajuan Teknologi Informasi
Sebelum adanya kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi, seseorang hanya menerima informasi dan
komunikasi secara manual melalui tatap muka maupun dengan perantara seadanya,
contohnya surat. Tetapi kini melalui media apapun seseorang dapat memberi informasi
maupun berkomunikasi dengan sesama dengan sangat mudah bahkan cenderung
meringankan setiap urusan.
Sebelum dapat dikatakan
sangat berhasil seperti sekarang ini teknologi informasi dan komunikasi dalam
dunia pendidikan mengalami beberapa fase yang penuh gebrakan. Teemu Leinonen
(2005) dan Nurdin (2007) membagi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi sebagai berikut.
Fase pertama (akhir tahun
1970an – awal 1980an) adalah fase programming, drill and practice. Fase ini
ditandai dengan penggunaan perangkatlunak komputer yang enyajikan
latihann-latihan praktis dan singkat, khusuusnya untuk mata pelajaran matemtika
dan bahasa. Latihan-latihan ini hanya menstimulasi memori jangka pendek.
Fase kedua (akhir 1980an –
awal 1990an) adalah fase computer based training (CBT) with multimedia (latihan
berbasis komputer dengan multimedia). Fase ini adalah era keemasan CD-ROM dan
komputer multimedia. Penggunaan CD-ROM dan komputer multimedia ini diharapkan
memberikan dampak signifikan terhadap proses pembelajaran, karena kemampuannya
menyajikan kombinasi teks, gambar, animasi, dan video. Konsep pedagogis yang
mendasari kombinasi kemampuan ini adalah bahwa manusia memiliki perbedaan dalam
hal menyerap suatu ilmu atau informasi ke dalam memori otaknya. Sebagian orang
bisa belajar dengan baik apabila mempergunakan indra penglihatan, seperti
menonton film atau animasi, sebagian lainnya mungkin lebih baik apabila
mendengarkan atau membaca.
Fase ketiga (awal 1990an)
adalah fase Internet-based training (IBT) atau latihan berbasis internet. Pada
fase ini, internet digunakan sebagai media pembelajaran. Hanya saja, pada saat
itu, masih terbatas pada penyajian teks dan gambar. Penggunaan animasi, video
dan audio masih sebatas ujicoba, sehingga pemanfaatnnya dirasakan belum maksimal
untuk dapat memfasilitasi pembelajaran.
Fase keempat (akhir 1990an –
awal 2000an) adalah fase e-learning yang merupakan fase pematangan pembelajaran
berbasis internet. Sejak itu situs web yang menawarkan e-learning semakin
bertambah, baik berupa tawaran kursus dalam bentuk e-learning maupun paket LMS
(learning management system. Bahkan saat ini sudah cukup banyak paket seperti
itu ditawarkan secara gratis dalam bentuk open source. Konsep pedagogik yang
mendasari adalah bahwa pembelajaran membutuhkan interaksi antara siswa dengan
guru maupun siswa dengan siswa. Dengan perangkat lunak LMS, siswa dapat
bertanya kepada gurunya atau kepada teman, apabila dia tidak memahami materi
yang telah dibacanya.
Fase kelima (akhir 2000)
adalah fase social software + free and open content. Fase ini ditandai dengan
banyak bermunculan perangkat lunak pembelajaran maupun konten pembelajaran
gratis yang mudah diakses oleh guru maupun siswa, yang selanjutnya dapat diedit
dan dimanipulasi sesuai kebutuhan. Konsep pedagogik yang mendasari fase ini
adalah teori konstruktivis sosial. Dalam konteks ini, pembelajaran melalui
komputer terjadi tidak hanya sebatas menerima materi saja, tapi dapat juga
membagi gagasan dan pendapat.
Dari tahapan tersebut kini
dunia beranjak dewasa untuk dapat menapaki tangga kejayaan ilmu pengetahuan.
Berbagai media dapat dijadikan ladang untuk meningkatkan intelegensi maupun
pemikiran yang lebih cemerlang lagi bagi para pembangun peradapan modern
3. Industri
Manufaktur dan Teknologi Informasi
Persaingan global yang
semakin kompetitif pada perusahaan manufaktur berdampak pada siklus hidup
produk yang semakin pendek dan kecenderungan penurunan harga dalam waktu yang
relatif singkat. Kondisi ini berpengaruh terhadap pengendalian jumlah produksi
pada perusahaan manufaktur dan stok produk di masing-masing distributor yang
didasarkan pada permintaan pelanggan. Fluktuasi permintaan pelanggan yang
terjadi di setiap distributor menyebabkan ketidakpastian dalam pengendalian
produk dan proses produksi bagi perusahaan manufaktur yang berimbas juga pada
masalah pemesanan material ke pemasok (Davis dalam Verwijmeren, 1999).
Keputusan penentuan jumlah produksi yang kurang tepat dapat menyebabkan
kerugian baik bagi perusahaan manufaktur yang bersangkutan, pemasok maupun
distributor (Gunasekaran, 1998).
Penelitian mengenai
perancangan sistem informasi untuk mengintegrasikan sistem perusahaan dalam
supply chain telah banyak mendapat perhatian dalam literatur. Elram (1991)
menjelaskan perlunya sharing data dan informasi antara perusahaan manufaktur,
pemasok dan distributor untuk pengendalian stok dalam supply chain. Verwijmeren
(1999) menegaskan secara ekspisit tentang pentingnya teknologi informasi dalam
pengendalian stok produk pada distributor yang terdistribusi. Westwood (1999)
mengembangkan model pengendalian stok pada beberapa distributor dengan
melakukan pemindahan stok di antara distributor. Zhou, et. al. (2000)
memperhatikan model kerja sama antara perusahaan dengan perusahaan rekanan dan
pemasoknya untuk menentukan pemilihan rekanan dalam menangani suatu kontrak.
Hisyam dan Samadhi (2001) menambahkan sistem pendukung keputusan untuk merespon
pesanan dari pelanggan yang berfluktuasi pada extended enterprise berbasis web.
K.F. Au & Ho (2002) mengimplementasikan model transaksi elektronik antar
perusahaan pakaian di Hongkong yang tergabung dalam supply chain. Salah satu
yang terpengaruh dengan adanya perubahan lingkungan tersebut adalah proses
produksi, Yaitu otomatisasi pabrikasi. Dengan penerapan teknologi ini, maka proporsi
biaya overhead dalam elemen harga pokok produksi akan menempati porsi yang
lebih besar sehingga diperlukan kalkulasi dan pembebanannya kepada harga pokok
produk sesuai dengan proporsi aktivitas yang dikonsumsi. Dalam sistem kalkulasi
biaya tradisional biaya overhead dialokasikan secara arbitrer kepada harga
pokok produk. Hal ini akan menghasilkan harga pokok produk yang tidak akurat
atau terjadinya distorsi penentuan harga pokok produk per unit sehingga tidak
bisa diandalkan dalam mengukur efisiensi dan produktivitas.
Penentuan harga pokok per
unit yang lebih akurat penting bagi manajemen sebagai dasar untuk pembuatan
keputusan.
Manajemen dapat dipermudah
dalam membuat berbagai keputusan, antara lain :
(1) menentukan harga jual,
(2) mempertimbangkan menolak
atau menerima suatu pesanan,
(3) memantau realisasi
biaya,
(4) menghitung laba rugi
tiap pesanan, dan
(5) menentukan harga pokok
persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan di
neraca(Daljono, 2004).
Agar tidak terjadi distorsi
penentuan harga pokok per unit, banyak perusahaan yang mengadopsi penggunaan
sistem penentuan harga pokok (costing) berbasis Teknologi Informasi
terintegrasi dengan harapan manajemen melakukan analisis profitabilitas,
mendorong perbaikan proses,mengembangkan ukuran kinerja yang lebih inovatif,
dan dapat berpartisipasi dalam perencanaan.
Gambar 1. Alur Teknik
Industri
4.
Daftar Acuan
[1]http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/aku/article/viewFile/15673/15665
[2]http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
[3]http://peppymath11.blog.uns.ac.id/2012/04/26/kemajuan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-guna-meningkatkan-mutu-pendidikan-dan-membentuk-generasi-yang-berkualitas/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar