My Blog

Selamat datang di Blog saya , sebuah blog dengan tulisan-tulisan berisi pengalaman saya , semoga menginspirasi

6.28.2012

Industri Manufaktur / Jasa dan Kemajuan Teknologi Informasi
Benyamin Simanjuntak
Fakultas Teknologi Industri, Teknik Informatika, Universitas Gunadarma

E-mail : benyaminsaut@yahoo.com

Abstrak
Teknologi Informasi (TI) adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi. TI melakukan berbagai fungsi dari meng-instal Aplikasi untuk merancang jaringan komputer dan Database informasi. Fungsi pengolahan Database Informasi inilah yang membuat TI semakin digunakan dalam semua bidang khususnya Industri Manufaktur/Jasa. Persaingan dalam bidang tersebut membuat TI sangat digunakan dalam kemajuan masing-masing usaha. Pengolahan data yang dilakukan TI sangat membantu dalam proses Industri Manufaktur/Jasa sehingga kesalahan data dalam Industri dapat diprediksi dan ditemukan.

Abstract
Information Technology (IT) is the field of technology management and includes a variety of fields including but not limited to such things as processes, computer software, information systems, computer hardware, programming languages​​, and data construction. TI performs various functions of the application to install a computer network design and database information. Information Database processing functions that make more use of IT in all fields, especially the Manufacturing Industry / Services. Competition in the field of IT is used in making the progress of each business. Data processing is carried out is very helpful in the IT Industry Manufacturing / Service Industry data so that errors can be predicted and found.
Keywords : Information Technology , Manufacturing Industry




1.      Pendahuluan


Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan masyarakat.  Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia


telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya. Pemrosesan informasi berbasis komputer
mulai dikenal orang dan hingga saat ini sudah banyak software yang dapat digunakan orang sebagai alat pengolah data untuk menghasilkan informasi.

Dibidang Industri Manufaktur, sistem pemrosesan informasi Jasa berbasis computer banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para pelaku Industri Manufaktur untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan,  tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji.

Dengan menghasilkan informasi tersebut proses Industri Manufaktur dapat berjalan dengan baik. Ketepatan penghitungan dan efisiensi kerja dapat dilakukan. Artinya Teknologi Informasi kini sangatlah dibutuhkan dalam Industri Manufaktur/Jasa karena tidak selamanya kemampuan manusia saja yang diandalkan. Manusia sangat tergantung dalam konsentrasi dan kondisi tubuh dalam bekerja jadi sangatlah beresiko pekerjaan sangat tergantung kepada keadaan manusia itu sendiri. Namun dengan bantuan Tekonologi Informasi pekerjaan tersebut akan dilakukan dengan efisien sehingga proses Industri Manufaktur dapat dilakukan dengan konsisten

2.      Kemajuan Teknologi Informasi

Sebelum adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, seseorang hanya menerima informasi dan komunikasi secara manual melalui tatap muka maupun dengan perantara seadanya, contohnya surat. Tetapi kini melalui media apapun seseorang dapat memberi informasi maupun berkomunikasi dengan sesama dengan sangat mudah bahkan cenderung meringankan setiap urusan.
Sebelum dapat dikatakan sangat berhasil seperti sekarang ini teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan mengalami beberapa fase yang penuh gebrakan. Teemu Leinonen (2005) dan Nurdin (2007) membagi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagai berikut.

Fase pertama (akhir tahun 1970an – awal 1980an) adalah fase programming, drill and practice. Fase ini ditandai dengan penggunaan perangkatlunak komputer yang enyajikan latihann-latihan praktis dan singkat, khusuusnya untuk mata pelajaran matemtika dan bahasa. Latihan-latihan ini hanya menstimulasi memori jangka pendek.

Fase kedua (akhir 1980an – awal 1990an) adalah fase computer based training (CBT) with multimedia (latihan berbasis komputer dengan multimedia). Fase ini adalah era keemasan CD-ROM dan komputer multimedia. Penggunaan CD-ROM dan komputer multimedia ini diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap proses pembelajaran, karena kemampuannya menyajikan kombinasi teks, gambar, animasi, dan video. Konsep pedagogis yang mendasari kombinasi kemampuan ini adalah bahwa manusia memiliki perbedaan dalam hal menyerap suatu ilmu atau informasi ke dalam memori otaknya. Sebagian orang bisa belajar dengan baik apabila mempergunakan indra penglihatan, seperti menonton film atau animasi, sebagian lainnya mungkin lebih baik apabila mendengarkan atau membaca.

Fase ketiga (awal 1990an) adalah fase Internet-based training (IBT) atau latihan berbasis internet. Pada fase ini, internet digunakan sebagai media pembelajaran. Hanya saja, pada saat itu, masih terbatas pada penyajian teks dan gambar. Penggunaan animasi, video dan audio masih sebatas ujicoba, sehingga pemanfaatnnya dirasakan belum maksimal untuk dapat memfasilitasi pembelajaran.

Fase keempat (akhir 1990an – awal 2000an) adalah fase e-learning yang merupakan fase pematangan pembelajaran berbasis internet. Sejak itu situs web yang menawarkan e-learning semakin bertambah, baik berupa tawaran kursus dalam bentuk e-learning maupun paket LMS (learning management system. Bahkan saat ini sudah cukup banyak paket seperti itu ditawarkan secara gratis dalam bentuk open source. Konsep pedagogik yang mendasari adalah bahwa pembelajaran membutuhkan interaksi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa. Dengan perangkat lunak LMS, siswa dapat bertanya kepada gurunya atau kepada teman, apabila dia tidak memahami materi yang telah dibacanya.

Fase kelima (akhir 2000) adalah fase social software + free and open content. Fase ini ditandai dengan banyak bermunculan perangkat lunak pembelajaran maupun konten pembelajaran gratis yang mudah diakses oleh guru maupun siswa, yang selanjutnya dapat diedit dan dimanipulasi sesuai kebutuhan. Konsep pedagogik yang mendasari fase ini adalah teori konstruktivis sosial. Dalam konteks ini, pembelajaran melalui komputer terjadi tidak hanya sebatas menerima materi saja, tapi dapat juga membagi gagasan dan pendapat.

Dari tahapan tersebut kini dunia beranjak dewasa untuk dapat menapaki tangga kejayaan ilmu pengetahuan. Berbagai media dapat dijadikan ladang untuk meningkatkan intelegensi maupun pemikiran yang lebih cemerlang lagi bagi para pembangun peradapan modern
3.      Industri Manufaktur dan Teknologi Informasi

Persaingan global yang semakin kompetitif pada perusahaan manufaktur berdampak pada siklus hidup produk yang semakin pendek dan kecenderungan penurunan harga dalam waktu yang relatif singkat. Kondisi ini berpengaruh terhadap pengendalian jumlah produksi pada perusahaan manufaktur dan stok produk di masing-masing distributor yang didasarkan pada permintaan pelanggan. Fluktuasi permintaan pelanggan yang terjadi di setiap distributor menyebabkan ketidakpastian dalam pengendalian produk dan proses produksi bagi perusahaan manufaktur yang berimbas juga pada masalah pemesanan material ke pemasok (Davis dalam Verwijmeren, 1999). Keputusan penentuan jumlah produksi yang kurang tepat dapat menyebabkan kerugian baik bagi perusahaan manufaktur yang bersangkutan, pemasok maupun distributor (Gunasekaran, 1998).
Penelitian mengenai perancangan sistem informasi untuk mengintegrasikan sistem perusahaan dalam supply chain telah banyak mendapat perhatian dalam literatur. Elram (1991) menjelaskan perlunya sharing data dan informasi antara perusahaan manufaktur, pemasok dan distributor untuk pengendalian stok dalam supply chain. Verwijmeren (1999) menegaskan secara ekspisit tentang pentingnya teknologi informasi dalam pengendalian stok produk pada distributor yang terdistribusi. Westwood (1999) mengembangkan model pengendalian stok pada beberapa distributor dengan melakukan pemindahan stok di antara distributor. Zhou, et. al. (2000) memperhatikan model kerja sama antara perusahaan dengan perusahaan rekanan dan pemasoknya untuk menentukan pemilihan rekanan dalam menangani suatu kontrak. Hisyam dan Samadhi (2001) menambahkan sistem pendukung keputusan untuk merespon pesanan dari pelanggan yang berfluktuasi pada extended enterprise berbasis web. K.F. Au & Ho (2002) mengimplementasikan model transaksi elektronik antar perusahaan pakaian di Hongkong yang tergabung dalam supply chain. Salah satu yang terpengaruh dengan adanya perubahan lingkungan tersebut adalah proses produksi, Yaitu otomatisasi pabrikasi. Dengan penerapan teknologi ini, maka proporsi biaya overhead dalam elemen harga pokok produksi akan menempati porsi yang lebih besar sehingga diperlukan kalkulasi dan pembebanannya kepada harga pokok produk sesuai dengan proporsi aktivitas yang dikonsumsi. Dalam sistem kalkulasi biaya tradisional biaya overhead dialokasikan secara arbitrer kepada harga pokok produk. Hal ini akan menghasilkan harga pokok produk yang tidak akurat atau terjadinya distorsi penentuan harga pokok produk per unit sehingga tidak bisa diandalkan dalam mengukur efisiensi dan produktivitas.
Penentuan harga pokok per unit yang lebih akurat penting bagi manajemen sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
Manajemen dapat dipermudah dalam membuat berbagai keputusan, antara lain :
(1) menentukan harga jual,
(2) mempertimbangkan menolak atau menerima suatu pesanan,
(3) memantau realisasi biaya,
(4) menghitung laba rugi tiap pesanan, dan
(5) menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan di neraca(Daljono, 2004).
Agar tidak terjadi distorsi penentuan harga pokok per unit, banyak perusahaan yang mengadopsi penggunaan sistem penentuan harga pokok (costing) berbasis Teknologi Informasi terintegrasi dengan harapan manajemen melakukan analisis profitabilitas, mendorong perbaikan proses,mengembangkan ukuran kinerja yang lebih inovatif, dan dapat berpartisipasi dalam perencanaan.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0bBiOAr04_BQ8gBzubbQIdK7FkzIJwaFr5fi7pUkTKkrBuiEq8t1HRHgwGihdrhc9LmmzLVQFGjUSS7VgUf4idu0PxHP-4C_bxLnEu3pq-0Y4Tm0Gu2gh090unxf0SY7mDcR-foaAVGsG/s320/processlayout.jpg



Gambar 1. Alur Teknik Industri








4.   Daftar Acuan

[1]http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/aku/article/viewFile/15673/15665
[2]http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi
[3]http://peppymath11.blog.uns.ac.id/2012/04/26/kemajuan-teknologi-informasi-dan-komunikasi-guna-meningkatkan-mutu-pendidikan-dan-membentuk-generasi-yang-berkualitas/











Tidak ada komentar:

Posting Komentar