Dari sumber http://wasnudin.blogdetik.com/2010/11/11/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/ , ada dua pendapat tentang definisi Pelapisan Sosial yaitu:
1. menurut Pitirim A Sorokin : Pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarchis).
2. menurut Theodorson dkk dalam Dictionary of Siciology : Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relative permanent yang terdapat di dalam system social (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal pembedaan hak, pengaruh, dan kekuasaan.
Dari kedua peryataan tersebut bisa saya simpulkan Pelapisan Sosial adalah pembedaan golongan masyarakat namun tidak tertulis. Berbeda hal dengan pengertian Kasta masyarakat dalam agama Hindu (Brahmana , Ksatria ,Waisya dan Sudra) yang tertulis , pembedaan golongan Pelapisan Sosial tidak ada hukumnya.
Namun pembedaan golongan ini hadir karena perlakuan masyarakat atau akibat jabatan pekerjaan. Ada segolongan masyarakat yang dihormati karena memang perbuatan mereka terhadap lingkungan sangat baik atau sudah banyak menolong orang lain sehingga banyak orang segan. Namun jika perbedaan jabatan tidak selalu baik perbuatannya. Perbedaan jabatan memaksa orang yang dibawah untuk menghormati yang diatas agar merasa selamat.
Saya pernah mendengar pepatah "Kalau kita meludah ke atas , maka kita akan terkena ludah itu karena akan terpantul atap". Kira-kira seperti itulah gambaran jika ada bawahan yang tidak sopan pada atasan.
Perbedaan golongan bisa juga dilihat dari Harta. Di negeri kita Indonesia ini , sangat mencolok sekali perbedaan golongan sosial ini. Coba kita tengok ke arah lampu lalu lintas. Disaat para mobil mewah menunggu lampu hijau untuk meluncur , di sekitar mobil itu ada penjual koran , pemulung dan sebagainya. Dari sini kita bisa lihat ada golongan orang yang berlimpah harta dengan yang kekurangan. Orang yang kekurangan itu akan meminta pada yang lebih dan tidak banyak yang memberi.
Inilah hubungannya Kesamaan Derajat. Banyak agama yang mengajarkan atau bahkan ajaran negara pun menyakatan bahwa semua manusia itu derajatnya sama. Jika hal ini masih terlihat mencolok bukan tidak mungkin cita-cita kesamaan derajat itu jauh dari kenyataan.
Pemerintah harusnya bekerja sama dengan golongan yang disebut "golongan atas" agar kesamaan derajat ini menjadi nyata. Namun sampai saat ini orang-orang yang diatas itu masih belum sadar. Mereka asyik menikmati keadaan mereka yang ada diatas sehingga membuat perbedaan golongan ini semakin terlihat.
Seharusnya bersama kita memerangi perbedaan golongan ini agar semua lapisan masyarakat mempunyai kesamaan derajat
1. menurut Pitirim A Sorokin : Pelapisan masyarakat adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarchis).
2. menurut Theodorson dkk dalam Dictionary of Siciology : Pelapisan masyarakat berarti jenjang status dan peranan yang relative permanent yang terdapat di dalam system social (dari kelompok kecil sampai ke masyarakat) di dalam hal pembedaan hak, pengaruh, dan kekuasaan.
Dari kedua peryataan tersebut bisa saya simpulkan Pelapisan Sosial adalah pembedaan golongan masyarakat namun tidak tertulis. Berbeda hal dengan pengertian Kasta masyarakat dalam agama Hindu (Brahmana , Ksatria ,Waisya dan Sudra) yang tertulis , pembedaan golongan Pelapisan Sosial tidak ada hukumnya.
Namun pembedaan golongan ini hadir karena perlakuan masyarakat atau akibat jabatan pekerjaan. Ada segolongan masyarakat yang dihormati karena memang perbuatan mereka terhadap lingkungan sangat baik atau sudah banyak menolong orang lain sehingga banyak orang segan. Namun jika perbedaan jabatan tidak selalu baik perbuatannya. Perbedaan jabatan memaksa orang yang dibawah untuk menghormati yang diatas agar merasa selamat.
Saya pernah mendengar pepatah "Kalau kita meludah ke atas , maka kita akan terkena ludah itu karena akan terpantul atap". Kira-kira seperti itulah gambaran jika ada bawahan yang tidak sopan pada atasan.
Perbedaan golongan bisa juga dilihat dari Harta. Di negeri kita Indonesia ini , sangat mencolok sekali perbedaan golongan sosial ini. Coba kita tengok ke arah lampu lalu lintas. Disaat para mobil mewah menunggu lampu hijau untuk meluncur , di sekitar mobil itu ada penjual koran , pemulung dan sebagainya. Dari sini kita bisa lihat ada golongan orang yang berlimpah harta dengan yang kekurangan. Orang yang kekurangan itu akan meminta pada yang lebih dan tidak banyak yang memberi.
Inilah hubungannya Kesamaan Derajat. Banyak agama yang mengajarkan atau bahkan ajaran negara pun menyakatan bahwa semua manusia itu derajatnya sama. Jika hal ini masih terlihat mencolok bukan tidak mungkin cita-cita kesamaan derajat itu jauh dari kenyataan.
Pemerintah harusnya bekerja sama dengan golongan yang disebut "golongan atas" agar kesamaan derajat ini menjadi nyata. Namun sampai saat ini orang-orang yang diatas itu masih belum sadar. Mereka asyik menikmati keadaan mereka yang ada diatas sehingga membuat perbedaan golongan ini semakin terlihat.
Seharusnya bersama kita memerangi perbedaan golongan ini agar semua lapisan masyarakat mempunyai kesamaan derajat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar