Banyak yang membuat perbedaan diantara keduanya. Apa saja itu ? pertama kita mulai saja dari kebudayaan. Penduduk Desa masih erat dengan kebudayaan daerah asalnya. Banyak peraturan sopan santun yang tidak tertulis membuat penduduk Desa ramah baik pada sesama atau penduduk asing. Kesederhanaan dalam hidup membuat rasa tenggang rasa tumbuh. Musyawarah pun sering dilakukan.
Bagaimana dengan penduduk perkotaan ? Penduduk perkotaan umumnya sudah mengenal kebudayaan negara Barat yang mengutamakan kebebasan. Kebebasan ini disalah artikan banyak pihak yang akhirnya menjerumuskan kepada kehidupan yang buruk. Akibat inilah sopan santun hampir tidak berbekas pada penduduk perkotaan , semua menganggap sepele sopan santun. Kehidupan dari budaya barat juga memunculkan kelompok-kelompok yang buruk yang berakibat hancurnya kehidupan seseorang.
Lalu apalagi yang membedakan ? mungkin adalah infrastruktur. Penduduk Desa masih menggunakan infrastruktur sederhana dan tidak modern , bahkan internet saja mungkin jarang didapat. Rumah-rumah juga masih sangat sederhana , namun karena kesederhanaan inilah yang membuat solidaritas antar warga sangatlah kuat.
Bagaimana dengan penduduk perkotaan ? infrastruktur di perkotaan sungguh modern. Ditambah dengan pengaruh barat membuat penduduk perkotaan mampu memanfaatkan infrastruktur tersebut. Keunggulan di infrastruktur inilah yang membuat pikiran penduduk perkotaan lebih modern ketimbang penduduk Desa.
Namun karena keunggulan infrastruktur bukan berarti sebuah negara harus terbentuk atas kota saja. Keberadaan Desa sangatlah diperlukan
Penduduk Desa yang masih sangat sederhana dan masih meemlihara kebudayaan asli setempat sangatlah baik karena akibat merekalah masih banyak daerah negara Indonesia yang hijau dan kebudayaan Indonesia masih banyak dilestarikan oleh mereka. Bayangkan jika sebuah negara terbentuk atas kota-kota. Penduduk akan lupa kebudayaan asli yang tak ternilai harganya dan mungkin juga akan membuat solidaritas antar penduduk melemah akibat keegoisan yang diakibatkan oleh budaya barat.
Namun keberadaan kota juga sangat penting. Pusat ekonomi berada pada perkotaan , kemajuan teknologi juga diterapkan pada perkotaan. Gaya hidup yang modern juga tidak semuanya buruk , ada juga yang bersifat positif yang harusnya kita contoh.
Toh gaya hidup yang modern juga bermaksud untuk membuat lebih praktis , lebih hemat dan lebih cepat. Jika semuanya seperti itu kehidupan seorang penduduk juga akan lebih nyaman. Namun karena kenyamanan itu janganlah juga kita melupakan yang lalu. Kebudayaan-kebudayaan yang baik pada masa lalu juga harus kita pertahankan. Karena itu ada baiknya kita menggabungkan antara keduanya dan menyebut kita sebaikan Penduduk , bukan penduduk desa maupun perkotaan agar tidak ada perbedaan lagi
Bagaimana dengan penduduk perkotaan ? Penduduk perkotaan umumnya sudah mengenal kebudayaan negara Barat yang mengutamakan kebebasan. Kebebasan ini disalah artikan banyak pihak yang akhirnya menjerumuskan kepada kehidupan yang buruk. Akibat inilah sopan santun hampir tidak berbekas pada penduduk perkotaan , semua menganggap sepele sopan santun. Kehidupan dari budaya barat juga memunculkan kelompok-kelompok yang buruk yang berakibat hancurnya kehidupan seseorang.
Lalu apalagi yang membedakan ? mungkin adalah infrastruktur. Penduduk Desa masih menggunakan infrastruktur sederhana dan tidak modern , bahkan internet saja mungkin jarang didapat. Rumah-rumah juga masih sangat sederhana , namun karena kesederhanaan inilah yang membuat solidaritas antar warga sangatlah kuat.
Bagaimana dengan penduduk perkotaan ? infrastruktur di perkotaan sungguh modern. Ditambah dengan pengaruh barat membuat penduduk perkotaan mampu memanfaatkan infrastruktur tersebut. Keunggulan di infrastruktur inilah yang membuat pikiran penduduk perkotaan lebih modern ketimbang penduduk Desa.
Namun karena keunggulan infrastruktur bukan berarti sebuah negara harus terbentuk atas kota saja. Keberadaan Desa sangatlah diperlukan
Penduduk Desa yang masih sangat sederhana dan masih meemlihara kebudayaan asli setempat sangatlah baik karena akibat merekalah masih banyak daerah negara Indonesia yang hijau dan kebudayaan Indonesia masih banyak dilestarikan oleh mereka. Bayangkan jika sebuah negara terbentuk atas kota-kota. Penduduk akan lupa kebudayaan asli yang tak ternilai harganya dan mungkin juga akan membuat solidaritas antar penduduk melemah akibat keegoisan yang diakibatkan oleh budaya barat.
Namun keberadaan kota juga sangat penting. Pusat ekonomi berada pada perkotaan , kemajuan teknologi juga diterapkan pada perkotaan. Gaya hidup yang modern juga tidak semuanya buruk , ada juga yang bersifat positif yang harusnya kita contoh.
Toh gaya hidup yang modern juga bermaksud untuk membuat lebih praktis , lebih hemat dan lebih cepat. Jika semuanya seperti itu kehidupan seorang penduduk juga akan lebih nyaman. Namun karena kenyamanan itu janganlah juga kita melupakan yang lalu. Kebudayaan-kebudayaan yang baik pada masa lalu juga harus kita pertahankan. Karena itu ada baiknya kita menggabungkan antara keduanya dan menyebut kita sebaikan Penduduk , bukan penduduk desa maupun perkotaan agar tidak ada perbedaan lagi